Kamis, 21 April 2011

Anywhere - Evanescence

Tahu lagu ini ?
Kalo ga tau, coba dengerin deh..
Ohya, ini ada videonya, tapi latarnya dari film The Lord Of The Ring. Pasti pada tau kaan >.<
Check it out~



"Anywhere"

Dear my love, haven't you wanted to be with me
And dear my love, haven't you longed to be free
I can't keep pretending that I don't even know you
And at sweet night, you are my own
Take my hand

*We're leaving here tonight
There's no need to tell anyone
They'd only hold us down
So by the morning light
We'll be half way to anywhere
Where love is more than just your name

I have dreamt of a place for you and I
No one knows who we are there
All I want is to give my life only to you
I've dreamt so long I cannot dream anymore
Let's run away, I'll take you there

We're leaving here tonight
There's no need to tell anyone
They'd only hold us down
So by the mornings light
We'll be half way to anywhere
Where no one needs a reason

Forget this life
Come with me
Don't look back you're safe now
Unlock your heart
Drop your guard
No one's left to stop you

Forget this life
Come with me
Don't look back you're safe now
Unlock your heart
Drop your guard
No one's left to stop you now

*We're leaving here tonight
There's no need to tell anyone
They'd only hold us down
So by the morning light
We'll be half way to anywhere
Where love is more than just your name . . .

Senin, 18 April 2011

Farmasis cacat

Hello~

Tau kan kalo gue anak Farmasi?? (pede mampus)
Hahay, yah gue akan cerita sedikit tentang 'Cacat nya Anak Farmasi'.
Untuk episode yang sekarang, gue cuma akan ngebahas 'Seputar Obat'.

Cekidot.

Anak-anak Farmasi pasti tau singkatan-singkatan dari beberapa obat dan istilah farmasi. Atau, bahkan kalian yang pernah sakit dan kalo lagi iseng-iseng liat kertas resep obat kalian, pasti kalian ga asing lagi sama obat-obatan ini. Nah, jadi pada suatu malam yang sangat suram (tepatnya malam ini pas gue buat ini cerita), gue chat YM sama temen gue yang lagi suram juga. Dan kita membicarakan hal-hal tersebut. Saking stress nya, sampe ga ada pembicaraan lain. --'

Ini dia beberapa singkatan yang diplesetkan oleh gue dan temen gue di pembicaraan kami :
  • OTT = Orang Tak Tercampur (Harusnya, Obat Tak Tercampur). Istilah ini gue pakai pada saat gue ga bisa nyampur atau ga bisa bersatu sama orang lain. Dan arti yang seharusnya itu kurang lebih sama, tinggal diganti gue & orang = obat. :D
  • PCT = Pacar Caya Tercayang (Harusnya, Parasetamol). Parasetamol itu obat analgesik, pereda demam dan nyeri. :D
  • GG = Gundah Gulana (Harusnya, Gliserin Guaiakolat). Gliserin Guaiakolat itu obat batuk, untuk mengencerkan dahak. --'
  • CTM = Cedih Tanpa Mu (Harusnya, Chlorpheniraminis Maleas). Obat ini digunakan sebagai Antihistamin, yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi, yang disebabkan oleh tanggapan berlebihan tubuh terhadap alergen (penyebab alergi), seperti serbuk sari tanaman.
  • INH = Ingin Nyentuh Hatimu (Harusnya,  Isoniazid). Isoniazid adalah obat TBC. hadeeh. . makin ngaco. .
  • ISDN = Ingin Selalu Di sampingmu selamaNya (Harusnya, Isosorbid Dinitrat). ISDN, adalah obat golongan nitrat yang digunakan secara farmakologis sebagai vasodilator (pelebar pembuluh darah), khususnya pada kondisi angina pektoris, juga pafa CHF (congestive heart failure), yaitu kondisi ketika jantung tidak mampu memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. *bah. .
  • HCT = Hati Caya Terluka (Harusnya, Hydrochlorothiazide). HCT adalah obat antihipertensi. 
  • DMP = Dia Memang Pilihanku (Harusnya, Dexametrophan). DMP, adalah obat batuk, menekan batuk akibat iritasi tenggorokan dan saluran napas bronkhial, terutama pada kasus batuk pilek.
Untuk singkatan ngaco tentang obat-obatnya cukup sekian dulu.
Tapi, ada singkatan lain lagi, dan ga nyambung sama obat. Dan ini dari temen gue:
  • WIBG = Waktu Indonesia bagian Galau (orangnya lagi galau)
  • SUTET = Suhu Udara Tegangan Tinggi (ini temen gue yg chat bareng gue itu, dia lagi stress. Dan pas gue tanya, SUTET itu apa, eh dia malah bilang gue ga gaul. katanya itu singkatan dari jaman SD *sekitar 13tahun-an yang lalu*. MASSSSSA SIH?! Edan, gue ketinggalan jaman 13 taunan yang lalu. Huhu. . T-T )

Sekian..
 

Rujukan:
Farmakope Indonesia, Edisi III. 1979. Depkes RI

Minggu, 17 April 2011

My Profile

*ceritanya iklan*
Sekilas tentang diri gue. X)

Nama   : Ratu Feni Chairunnisa
TTL     : Jakarta, 04 Februari 1990
Alamat : Sekarang masih tinggal sama orang tua di Jakarta
Status  : Anak ke-4 dari 4 bersaudara
Agama  : Islam
Sekolah: Mahasiswi Farmasi di Salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta (2008).

I Love      : Allah SWT, Al Quran, Nabi Muhammad SAW.

I Love      : My Mom, My Dad, My Friends, My Cat Anggoro.
Gue suka  : Berlama-lama di depan komputer, baca komik, nonton kartun, karaokean, main futsal.
Gue suka  : SHINee, L'Arc~en~Ciel, Beethoven, the GazettE, ONE OK ROCK, Monkey Majik, YUI, Depapepe, Michael Jackson, Royal Pirates, Muse, Super Junior, SNSD, Linkin Park, Chick~en~Katsu, Avril Lavigne, Lady Antebellum.
Gue suka  : Al-Quran, Totto-Chan, Tetralogi Laskar Pelangi, Sophie's Verden.
Gue suka  : Sunshine, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Armageddon, Die Hard 4, Charlie And The Chocolate Factory, Alice In Wonderland, Trilogy Pirates Of The Caribbean, Tetralogy The Lord Of The Ring.

You can find me at :


Gue :
Pemalas, suka dengan ketenangan, tidak suka dengan keramaian, tidak terlalu peka, cuek. Bahkan saking cueknya gw sampe ga mikirin diri sendiri, jarang punya waktu buat diri sendiri. Astaga. .
Dan selayaknya seorang manusia, gue hanya seorang manusia biasa..

I Love my Mom and my Dad..

Sabtu, 16 April 2011

Wina, Austria

Wien (bahasa Inggris: Vienna, bahasa Indonesia: Wina) adalah ibukota dan salah satu dari 9 propinsi di Austria. Selama berabad-abad kota ini berperan sebagai ibukota Kekaisaran Habsburg dan pusat ekonomi Eropa Tengah bagian selatan.
Dikenal sebagai kota budaya, merupakan tempat kelahiran dari banyak musisi ternama seperti Mozart, Beethoven, Schubert, Johann Strauss I, dan Brahms sehingga dijuluki "kota musik di barat". Sekarang Wien masih berperan sebagai kota musik, walaupun sudah dilampaui kota-kota lain di Eropa.
Arsitektur Wien merefleksikan bentuk-bentuk terbaik dari berbagai zaman, mulai dari periode Gothik, Barok, dan moderen. Konferensi-konferensi diplomatik dunia sering diselenggarakan di Wien. Badan PBB seperti IAEA (International Atomic Energy Agency) dan UNIDO (United Nations Industrial Development Organization) bermarkas besar di kota ini.
Wien bangkit dari kehancuran akibat Perang Dunia II menjadi kota industri moderen dan pusat komunikasi. Setelah periode pembangunan, Wien kembali membangun kejayaan sebagai pusat kebudayaan dan kesenian, musik, teater, kuliner, dan pariwisata.

Keadaan kota


Rathaus atauBalai Kota Wien.

Kegiatan di Taman Donau

Gedung Opera Wien

Istana Hofburg

Istana Belvedere

Pertunjukkan kuda di Spanische Hofreitschule

Istana Schönbrunn
Wien terletak di sudut timur laut Austria, berjarak 65 km masing-masing dari Republik Ceko atau Hongaria di sebelah timur. Luas 45 km², dikelilingi propinsi Austria Bawah.
Sebagai pusat jalur kereta api nasional Wien dilewati rute kereta barat Westbahn sampai ke Salzburg. Jalur ini awalnya adalah bekas rute kereta lama Express Orient yang menghubungkan Istanbul (Turki) sampai Calais (Perancis) dari tahun 1883-2009. Sementara jalur kereta selatan Südbahn menghubungkan Wien dengan Graz dan Trieste. Bandar Udara Internasional Schwechat terletak 19 km di timur, masih dalam wilayah kota.
Dari 23 distriknya, 21 berlokasi di sebelah kanan Sungai Donau (dari arah aliran ke bagian selatan). Distrik pertama membentuk pusat kota atau Innere Stadt. Di pusat kota terdapat terusan yang dinamakan Donaukanal, salah satu anak Sungai Donau yang membentuk sebuah pulau dimana ada berdiri 2 distrik Wien, Brigittenau dan Leopoldstadt.
Orang Wien suka jalan-jalan, baik di jalan utama, taman-taman atau hutan wisata. Berbagai objek wisata dirancang agar bisa menunjang kegiatan jalan-jalan. Mereka menghargai kehidupan tenang dan menyenangkan (gemütlichkeit) seperti menikmati minum kopi atau anggur di kedai-kedai pinggir jalan. Kedai anggur di Austria dinamakan Heurigen.
U-bahn atau stasiun kereta bawah tanah terhubung dengan stasiun-stasiun kereta utama dengan pusat kota. Jalur kereta api metropolitan berkecepatan tinggi atau Schellbahn mengantarkan penumpang dari bagian selatan kota dan seberang Sungai Donau ke bagian utara kota dalam waktu singkat.
Perayaan terbesar dalam setahun dilangsungkan 2 kali, yaitu pada saat malam tahun baru dan pra-Paskah (Lent). Di akhir Mei sampai awal Juni ada Wiener Festwochen (Festival Wien) yang menampilkan berbagai kesenian seperti teater, balet dan pertunjukkan musik. Pada waktu ini dikenal sebagai musim karnaval.

Tempat-tempat wisata

  • Stephansdom (Katedral St.Stephen), gereja gaya Gothik yang berada di pusat kota Wien. Paling dikenal akan arsitektur menara selatan sebagai titik tertinggi katedral yang dikonstruksikan selama 65 tahun, dari 1368 sampai 1433.
  • Ringstraße atau Ring Boulevard adalah jalan yang sudah dibuat sejak tahun 1857 atas perintah Kaisar Francis Joseph yang menginginkan agar tembok-tembok kota tua diruntuhkan untuk menciptakan suasana kota kekaisaran yang nyaman. Berbentuk tapal kuda, Ringstrasse melingkupi pusat kota, jalan, jalan setapak, 4 baris pepohonan chestnut yang berbunga putih dan berakhir di daerah Donaukanal.
  • Kärntner Strasse, pusat belanja dan jalan-jalan, terbentang dari Alun-alun Stephenplatz di depan Katedral Stephansdom, bersatu dengan Ringstraße dekat Wiener Staatsoper (Gedung Opera Wien), melewati Hotel Sacher yang terkenal akan kue coklat khas Wien, Sachertorte.
  • Berputar searah jarum jam di Ringstraße, terdapat Äußeres Burgtor (gerbang luar istana) dan Heldenplatz, lapangan luar istana Hofburg. Heldenplatz dibangun tahun 1820 dan sekarang menjadi monumen tentara Austria yang tak dikenal.
  • Hofburg, istana kekaisaran yang terletak di belakang Heldenplatz. Sejak abad ke-13 sampai 19, bangunannya selalu bertambah luas. Merupakan komplek bangunan yang meliputi apartemen negara dimana presiden Austria melaksanakan resepsi resmi, bangunan Kanselir Federal Austria, aula Spanische Hofreitschule (Sekolah Menunggang Spanyol) dimana berlangsungnya pertunjukkan kuda Lipizzaner, serta Österreichische Nationalbibliothek (ONB, Perpustakaan Nasional Austria) yang dirancang oleh Joseph Fischer von Erlach dan putranya Johann di awal tahun 1700.
  • Neue Hofburg, bagian dari kompek Istana Hofburg yang ditambahkan antara tahun 1881-1913. Di dalamnya masih ada lagi bangunan-bangunan museum yang berisi benda-benda berharga antara lain Kunsthistorisches Museum (Museum Sejarah Seni) dan Ephesos Museum. Ephesos Museum menyimpan koleksi berbagai benda seni penting dan artefak bersejarah dari Asia Kecil. Adapula Naturhistorisches Museum (Museum Sejarah Alam), Museum für Völkerkunde (Museum Etnologi), dan Heeresgeschichtliches Museum (Museum Perang).
  • Palais Augarten, bangunan istana yang dibangun abad ke-18, dijadikan sekolah dari Wiener Sängerknaben (Vienna Choir Boys) atau Paduan Suara Anak Lelaki Wien, kelompok paduan suara Austria pada tahun 1948.
  • Justizpalast, (Istana Keadilan), kursi Mahkamah Agung dan Parlemen Austria.Dibangun dari tahun 1875 sampai 1881 oleh prakarsa Alexander Wielemans von Monteforte dengan gaya Neorenaissance.
  • Rathaus atau Balai Kota, dibangun pada tahun yang sama dengan Justizpalast. Walikota Wien yang berperan juga sebagai gubernur propinsi Wien tinggal di sini.
  • Burgtheater atau Teater Kekaisaran, terletak di seberang Rathaus, digunakan sebagai tempat pementasan drama berbahasa Jerman paling terkenal di seluruh dunia. Diselesaikan tahun 1741, teater bersejarah ini dikenal warga Wien dengan nama "die Burg".
  • Karlskirche, gereja St.Charles Barromeo yang bergaya Barok, dibangun oleh Fischer Von Erlach pada abad ke-18. Kubahnya mirip gereja Stephansdom.
  • Istana Belvedere, istana agung Pangeran Eugene dari Savoy (1663-1736) yang bergaya Barok. Terdiri atas komplek Belvedere Bawah (Unteres Belvedere) dan Belvedere Atas (Oberes Belvedere). Di dalamnya terdapat bangunan-bangunan yang berfungsi sebagai museum atau galeri seperti Österreichische Galerie Belvedere (Galeri Belvedere Austria). Istana ini dilengkapi ukir-ukiran, gerbang, taman, Orangerie (kebun jeruk) dan kolam besar. Belvedere Bawah mulai dikonstruksikan sejak 1712 sampai 1718 dan Belvedere Bawah dibangun tahun 1717 dan selesai tahun 1723.
  • Schloss Schönbrunn atau Istana Schönbrunn adalah istana yang berlokasi di kawasan perbukitan barat daya Wien bergaya Rococo, didesain oleh Fischer Von Erlach dan pembangunannya diselesaikan tahun 1713 sebagai kediaman musim panas keluarga kekaisaran. Sebanyak 45 dari 1441 kamar dibuka untuk umum. Kamar pribadi Francis Joseph bergaya Spartan (sederhana dan tidak mewah) namun kamar lain sangat mewah seperti Room of Millions dengan gaya Rococo dan hiasan oriental. Pemandangan kota dan sungai dapat dinikmati dari teras dan tamannya. Pada tahun 1996, istana ini didaftarkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
  • Prater atau Wiener Prater, daerah hutan dan padang rumput di sepanjang Sungai Donau dulu khusus dijadikan tempat wisata kaum bangsawan. Saat ini di Prater ada taman bermain dengan Riesenrad atau kincir raksasa.
  • Wienerwald (Hutan Wien) perbukitan berhutan di sebelah barat dengan puncak tertinggi 483 meter bernama Kahlenberg, titik terakhir dari rangkaian Alpen Austria yang tinggi-tinggi di bagian barat daya. Di Hutan Wien terdapat jalur jalan-jalan santai dan restoran untuk beristirahat.
  • Lainzier Tiergarten, adalah suaka margasatwa yang terletak di dalam Wienerwald. Sejarahnya dimulai sejak tahun 1561, saat daerah itu dibuka oleh Kaisar Ferdinand I sebagai tempat berburu keluarga kekaisaran Austria. Di sini menjadi rumah bagi ribuan hewan-hewan liar seperti babi hutan, rusa totol, rusa merah, burung-burung dan kambing liar.
  • Alte Donau, kawasan di timur laut Wien merupakan pertemuan aliran sungai, mata air tanah yang dijadikan tempat wisata mandi-mandi, berenang dan berlayar.

Populasi dan ekonomi

Industrialisasi masuk ke Austria pada tahun 1850-an, memicu pertambahan pesat populasi yang berjumlah 431.000 pada tahun itu jadi 2.000.000 jiwa pada tahun 1905. Pada tahun 2010, populasi Wien mencapai 1.712.903 jiwa.
Keruntuhan Kekaisaran Habsburg dan kesulitan ekonomi yang menyertainya menyebabkan orang-orang Hongaria dan Ceko pergi meninggalkan Wien. Dalam kekuasaan Nazi, setelah Austria disatukan dengan Jerman pada tahun 1938, populasi warga Yahudi berkurang drastis menjadi 10.000 orang.
Bom menghancurkan 17% permukiman di Wien selama Perang Dunia II. Pasca perang pembangunan dilakukan besar-besaran dan ekonomi kembali pulih. Peraturan melindungi kawasan hijau kota dan ekspansi dilakukan ke arah timur di seberang Donau.
Industri penyulingan minyak Schwechat berada di sebelah timur berkontribusi memakmurkan Wien dari sisi ekonomi. Selain di timur, minyak mentah juga disuling di utara ditambah minyak yang dikirim lewat pipa Trieste-Wien. Industri petrokimia berada di kawasan Wien-Schwechat.
Wien juga memproduksi barang-barang elektronik yang mencakup lebih dari separuh produksi nasional. Industri penting lain adalah kertas, produk kayu, metalurgi, pakaian, kerajinan sulaman petit point, kulit dan kristal. Bagian barat kota memproduksi kayu untuk konsumsi lokal dan gandum untuk ekspor. Anggur tumbuh di perbukitan barat laut dalam jumlah kecil di wilayah seluas 776 hektar.
Kontribusi ekonomi lain berasal dari organisasi-organisasi internasional yang bermarkas besar di kawasan International Donaupark Center, yang mendapat status ekstrateritorial. Kantor lain selain IAEA dan UNIDO yang berkedudukan di Wien antara lain United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East, International Narcotics Control Board, dan Centre for Social Development and Humanitarian Affairs.

Kota kembar

Wina memiliki hubungan kota kembar dengan kota-kota berikut:
Bentuk kerja sama dan persahabatan lain yang serupa dengan program kota kembar:
Di samping itu, distrik-distrik berikut di Wina memiliki hubungan kota kembar dengan sejumlah kota/distrik di Jepang::
Lebih lanjut, distrik Leopoldstadt dan borough Brooklyn di New York City bermitra pada tahun 2007.

Wina adalah kota yang indah. Gue sendiri pun sangat ingin ke sana, karena keindahan kota dan budayanya. Bangunan-bangunan dan arsitektur nya sangat khas dan merupakan peninggalan dari kebudayaan masa lampau. Dan seperti yang telah kita tahu, Wina merupakan tempat kelahiran beberapa Musisi terkenal dan mendunia. Karena itulah, gue sangat ingin pergike sana. Semoga, suatu hari gue bisa mampir ke sana.. XD Ohya, di sini kita bisa melihat sekilas tentang keadaan kota Wina itu sendiri, mulai dari peta, bangunan, hingga hotel tempat penginapan. Jadi, yang pengen tahu wina itu kaya gimana dan seperti apa, silahkan lihat di sini. Siapa tahu jadi pengen ke sana juga, kaya gue. Hehe. . >.<

Sumber : Wikipedia (selalu~)

Wolfgang Amadeus Mozart

Wolfgang Amadeus Mozart yang bernama asli Johannes Chrysostomus Wolfgangus Gottlieb Mozart (lahir di Salzburg, 27 Januari 1756 – meninggal di Wina, Austria, 5 Desember 1791 pada umur 35 tahun) adalah seorang komponis. Ia dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang terpenting dan paling terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya (sekitar 700 lagu) termasuk gubahan-gubahan yang secara luas diakui sebagai puncak karya musik simfoni, musik kamar, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara. Contoh karyanya adalah opera Don Giovanni dan Die Zauberflöte. Banyak dari karya Mozart dianggap sebagai repertoar standar konser klasik dan diakui sebagai mahakarya musik zaman klasik. Karya-karyanya diurutkan dalam katalog Köchel-Verzeichnis.

Masa Awal (1756-1772)


Rumah kelahiran Mozart yang kini menjadi museum, di Salzburg, Austria
Mozart, yang dikenal memiliki kemampuan tala mutlak (mengenal nada dengan tepat tanpa bantuan alat), mengenal musik sejak lahir. Ayahnya, Johann Georg Leopold Mozart adalah komponis penting pada jamannya, salah satu karyanya yang paling penting adalah Kindersinfonie ("Simfoni Anak-Anak"). Wolfgang adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara yang meninggal prematur. Hanya dia dan Maria Anna Mozart ("Nannerl") yang bertahan hidup sampai dewasa. Sewaktu berumur empat tahun, Mozart sudah mampu memainkan harpsichord dan melakukan improvisasi pada karya-karya musik pendahulunya. Dia bahkan menulis komposisinya yang pertama saat berumur lima tahun. Karya-karyanya antara lain adalah Violin Sonata, dan beberapa Minuet. Leopold mengumpulkan semua komposisi ini tanpa sepengetahuan anaknya. Demikian halnya dengan Nannerl, dia juga adalah pemain keyboard yang sangat handal. Leopold yang menemukan bakat kedua anaknya merasa “terpanggil” untuk memamerkan mereka ke seluruh Eropa.

Bermain piano di depan Raja Bayern

Mozart kemudian dibawa untuk bermain piano di depan raja Bayern di München. Pada bulan September 1762, Leopold mengambil cuti panjang dari jabatannya untuk mempromosikan anaknya kepada raja-raja. Mereka lalu berangkat ke Wina. Di sana Mozart bermain piano di depan Ratu Maria Theresia yang terpukau akan keahlian permainan Mozart dan Nannerl. Setelah konser ini, Mozart harus mengikuti konser yang cukup panjang selama tiga tahun yaitu Paris (1763, 1765) dan London (1764-1765). Di tempat-tempat tersebut, Mozart mengadakan konser di depan raja-raja dan juga diuji oleh mereka. Antara lain dengan mengimprovisasi tema-tema yang diberikan oleh penguji dengan mata yang ditutup selembar kain. Mozart disambut sebagai anak ajaib di segala tempat. Di London, dia juga bertemu dengan anak dari Johann Sebastian Bach, yaitu Johann Christian Bach yang sering dipanggil sebagai English Bach. Mozart memainkan piano sonata dalam empat tangan sembari duduk di pangkuan Bach.
Simfoni-simfoni dari Bach dan Carl Friedrich Abel memengaruhi simfoni-simfoni Mozart yang pertama (K.16 & K.19), yang pada tahun 1764 & 1765. Pada 1767, Mozart menggubah beberapa piano sonata dari komponis-komonis lain dan membuatnya menjadi empat buah piano Concerto pertamanya (K.37, K.39, K.40, K.41). Pada tahun 1768, atas permintaan Kaisar Wina, Mozart menggubah Opera buffa (komik opera), La Finta Semplice (namun tak terpentaskan) dan operetta Bastien und Bastienne.

Perjalanan ke Italia

Pada tahun 1769, Mozart mengadakan perjalanan ke Italia. Hasil perjalanan ini cukup baik, Mozart sangat produktif dalam penciptaan komposisi. Dia menggubah opera Mitridati, rè di Ponto (1770) dan Lucia Silla (1772) dan keduanya mendapat sukses besar dalam pertunjukannya di Milano. Mozart juga mencipatakan banyak simfoni selama perjalanan ini, dan dipengaruhi para komponis-komponis italia seperti Sammartini. Di Bologna, Mozart juga mempelajari Kontrapung pada guru komposisi yang paling terkenal pada masa itu, Padre Martini.

Masa Salzburg (1773-1780)


Tanzmeisterhaus, tempat tinggal keluarga Mozart sejak 1773.
Sebelum kembali dari Italia, Mozart tinggal bersama ayahnya selama sepuluh minggu di Wina, Leopold tidak ingin Mozart kembali dan bekerja menjadi “tukang” musik yang tak terlalu dihargai di Salzburg. Leopold berusaha mendapatkan jabatan untuk anaknya di Wina, namun tak berhasil. Sebenarnya, perbuatan Leopold memamerkan anak-anaknya ke seluruh Eropa tak terlalu disukai oleh Kaisar Austria.

Maestro kapel Uskup Agung Salzburg

Di Wina, Mozart mendengar karya-karya Joseph Haydn yang terbaru dan dia juga berteman dengan Michael Haydn (1737-1806), adik dari Joseph Haydn. Salah satu karya yang penting pada pada masa ini adalah K.183, Simfoni No. 25 in G Minor (1773) dan K. 201, Simfoni in A Major (1774). Pada saat yang sama di Salzburg, Uskup Segismundo meninggal dunia dan digantikan oleh Hieronymous von Colloredo yang otoriter dan enerjik. Sekembalinya dari Italia, Mozart menjabat sebagai Maestro kapel di Salzburg.
Uskup Colloredo yang tak terlalu berminat pada musik, membuat Mozart merasa kesal terutama karena sikapnya yang sering meremehkan Mozart. Untuk melupakan rasa ketidaksukaannya pada Colloredo, Mozart menjadi cukup rajin bekerja, dia mengerahkan kemampuannya untuk penciptaan berbagai komposisi. Pada ulang tahunnya yang ke-21, jumlah komposisinya sudah mencapai tiga ratus buah. Pada tahun 1777 Mozart mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Maestro dan dia memulai kariernya sebagai musisi freelance di Wina. Karya-karya pentingnya dari 1775-1777 termasuk sonata-sonata piano yang pertama, lima Violin Concerto, dan beberapa Piano Concerto, opera La jardinera gingida termasuk karya agungnya yang pertama K.271 dalam Eb Major.

Perjalanan panjang ke Paris

Mozart sekeluarga berencana untuk pergi dan berkarier di Paris. Namun Leopold yang masih terikat kontrak kerja dengan Kapel Uskup Agung Salzburg tak dapat pergi sehingga Mozart pergi ditemani ibunya. Mereka berangkat pada bulan September 1777, dan perjalanannya memakan waktu 16 bulan. Sebelum sampai di Paris, mereka singgah dan menetap selama beberapa waktu di München dan Mannheim. Di Mannheim, Mozart berteman dengan komponis Cannabich dan Holzbauer. Ia mencoba mendapatkan jabatan di sana melalui Pangeran Mannheim namun tak berhasil. Alasan utama Mozart menetap lebih lama di Mannheim adalah karena dia bertemu dan jatuh cinta kepada Aloysia Weber, seorang penyanyi sopran berusia 16 tahun. Leopold yang mengetahui hal ini menulis surat yang mengatakan bahwa Mozart harus memutuskan pilihannya sendiri, apakah dia mau hanya menjadi ‘artis jalanan yang akan dilupakan orang seiring berjalannya waktu atau menjadi seorang musisi yang terkenal, dicintai dan ditulis di berbagai buku’.
Mozart juga menemukan komposisi 6 duetti a Clavicembalo e Violino dari Joseph Schuster dan mengirimnya ke Nannerl. Dia menulis surat ke ayahnya ‘Jika aku tinggal di sini, aku juga akan membuat enam buah dalam gaya yang sama karena mereka cukup laku di sini’
Walau kecewa (dan juga karena cintanya ditolak Aloysia), Mozart meneruskan perjalananya ke Paris. Di Paris, Mozart mulai bekerja dengan memberi les-les privat, dan menciptakan lagu-lagu yang sesuai dengan selera orang Perancis. Mozart mendapat kesempatan untuk mementaskan karyanya oleh Concert Spirituel. Salah satu karya yang paling penting adalah K.297, Simfoni No. 31 ‘Paris’. Namun, setelah pementasan ini, tak lama ibu Mozart jatuh sakit karena demam tinggi dan meninggal pada 3 Juli 1778. Teman Mozart di Paris, seorang bangsawan bernama Grimm menuliskan surat pada Leopold bahwa tak ada masa depan bagi Mozart di Paris terutama karena adanya kontroversi antara para pendukung Gluck dan pendukung opera Italia sehingga Mozart tak diperhatikan.
Leopold kemudian berhasil mendapatkan jabatan organis di Istana Salzburg dengan gaji yang lebih tinggi daripada jabatan sebelumnya. Sebelum berangkat dari Paris, Mozart bertemu kembali dengan J.C. Bach yang sedang mementaskan Opera. Karya-karya penting selain simfoni ‘Paris’ adalah beberapa Violin Sonata termasuk K.304 Violin Sonata in E Minor, K. 299, Concerto for Flute and Harp in C Major, dan K.310, Sonata in A Minor, salah satu sonata Mozart yang memiliki suasana yang kelam karena ini diciptakan Mozart untuk ibunya yang meninggal.

Kepulangannya ke Salzburg

Mozart pulang melalui Mannheim namun orkestra Mannheim yang terkenal telah pindah ke München. Mozart lalu pergi ke München dan tinggal selama beberapa waktu dengan keluarga Weber. Di sini, Mozart mengalami patah hati karena Aloysia mendapatkan jabatan sebagai soprano dan tak mengacuhkan keberadaan Mozart.
Leopold menjadi kesal atas penundaan Mozart dan sikapnya yang kurang bertanggung jawab akan suatu jabatan penting. Dia khawatir kalau-kalau jabatan organis itu diberikan orang lain.
Mozart pulang ke Salzburg dan dia langsung mendapat jabatan sebagai organis di sana. Tugasnya antara lain bermain organ di katedral, istana, dan kapel istana, menggubah lagu pesanan, dan mengajar paduan suara anak-anak.
Tahun 1779 dan 1780 berlangsung tanpa banyak peristiwa. Karya-karya pentingnya pada masa ini termasuk K. 364, Sinfonia Concertante in Eb, Simfoni no. 32-34, beberapa Concerto, serenade, divertimento, musik gerejawi yang termasuk K. 317, Missa Coronation dan K. 339, Vesparae.

Masa München (1781-1784)

Mozart, walau mendapat jabatan penting sebagai organis masih tidak bisa akur dengan Colloredo. Pada musim panas 1780, Mozart mendapat pesanan opera Idomeneo. Mozart melihat kesempatan ini sebagai kemungkinan melepaskan diri dari Colloredo secara perlahan-lahan.
Pertunjukkan Idomeneo berlangsung sukses dan disambut hangat oleh publik. Keluarga Mozart kemudian pergi ke Ausburg untuk menghadiri perayaan karnaval dan pesta tradisional di kota tersebut. Namun tak disangka, Colloredo ternyata juga hadir dalam pesta itu. Dia memaksa Mozart untuk pergi ke Wina bersama rombongannya dan menghadiri penobatan Kaisar Joseph II.
Di Wina Mozart diperlakukan secara tidak hormat sampai-sampai berujung ke pertengkarannya dengan Colloredo. Pada 9 Mei 1781, Mozart bertengkar hebat dengan Colloredo dan meminta dirinya diberhentikan, namun ditolak. Satu bulan kemudian, Mozart dipecat secara tidak hormat. Ia pindah rumah ke keluarga Weber di Wina. Ia tidak kembali ke Salzburg.
Aloysia Weber sudah menikah dengan seorang aktor, namun Mozart terpikat oleh Constanze Weber, anak ketiga keluarga Weber. Ayahnya sama sekali tak menyetujui hubungan Mozart itu. Untuk meredakan ketegangan, Mozart pindah ke rumah sendiri pada September 1781. Pada 15 Desember 1781, Mozart mengakui hubungannya dengan Constanze. Leopold tetap tidak merestui hubungan tersebut.
Sebenarnya, Mozart tidak dapat melepaskan diri karena ibu Konstanze mengancam apabila hubungan mereka putus, Mozart harus mengganti uang kompensasi yang telah banyak dikeluarkan.

Pernikahan Mozart


Constanze Weber, istri Mozart.
Pada 4 Agustus 1782 Mozart menikahi Constanze di katedral St. Stefanus. Keesokan harinya, Mozart mendapat surat dari Leopold yang isinya merestui hubungan mereka walau surat tersebut bernada dingin. Pernikahan Mozart cukup bahagia walau mereka cukup banyak menghadapi tantangan hidup. Mozart selalu mengalami krisis uang namun dia tak pernah hidup dalam kemiskinan, dan dari enam anaknya, hanya dua yang hidup.
Mozart mencari nafkah dengan mengajar tiga atau empat murid yang kaya dan memainkan konsert-konsert di rumah bangsawan di Wina. Pada Desember 1781, Mozart tampil di Istana Kaisar dalam suatu pelombaan informal dengan Muzio Clementi. Mereka berdua membuat improvisasi secara individual dan bersama-sama memainkan sonata. Meskipun Mozart dianggap menang dalam lomba tersebut, tapi harapannya untuk mendapatkan jabatan di istana tak terpenuhi.
Pada 16 Juli 1782, Mozart menggelar opera Die entfuhrung aus dem Serail. Opera ini mendapatkan sambutan meriah dari publik. Kaisar Joseph II mengatakan pada Mozart bahwa opera tesebut memiliki “nada yang banyak sekali” dan Mozart menjawab “jumlah nada yang tepat secara persis, Baginda“. Bahkan Gluck meminta pertunjukan opera tersebut diulang.
Pada tahun yang sama, ia sering bermain secara rutin di rumah Pangeran Gottfried von Swieten. Swieten yang tertarik dengan musik Barok ternyata memengaruhi Mozart dalam pembuatan komposisi. Mozart mengembangkan gaya kontrapung dalam musiknya.
Pada tahun 1784, Mozart bergabung menjadi anggota Freemason, suatu serikat yang mendukung ide persaudaraan di bawah Tuhan. Berkat serikat inilah Mozart dapat meminjam uang pada saat ia perlu.

Masa terakhir (1784-1791)


W. A. Mozart, 1789
Puncak karier Mozart terdapat di masa 1784-1786. Mozart sangat rajin menggubah. Dia membuat duabelas Concerto dan dianggap para musikolog sebagai karyanya yang paling penting. Walau Kaisar Joseph II ikut mendengar konser Mozart, hal itu sama sekali tak membantu keuangannya. Mozart diberi jabatan sebagai pemusik istana dengan gaji yang tak terlalu besar.

Pementasan di Praha

Le Nozze di Figaro ("Pernikahan Figaro") dipentaskan pertama kali di Wina pada tahun 1786 dan meraih sukses sehingga Mozart membawanya ke Praha (ibukota Ceko) dengan kesuksesan lebih besar lagi.
Mozart menggubah beberapa karya lagi antara lain K. 505, Simfoni No. 38 in D Major ‘Prague’. Berkat kesuksean Le Nozze di Figaro, Mozart bersemangat untuk membuat opera baru antara lain Don Giovanni, sebuah komik opera. Mozart untuk pertama kali memakai trombon pada operanya, hal inilah yang mengakibatkan munculnya efek yang cukup dramatis. Pada tahun 1787, Leopold meninggal dunia dan cukup memengaruhi karya Mozart.

Simfoni-simfoni terakhir Mozart

Simfoni-simfoni terakhir Mozart, Simfoni No. 39, 40, dan 41 ‘Jupiter’ tak diketahui secara pasti apakah mereka dipentaskan sebelum Mozart meninggal atau tidak. Pada musim semi tahun 1789, Mozart pergi ke Berlin tampil sebagai pianis di depan Pangeran Sachsen di Dresden, dia juga bermain organ di Thomaskirche di Leipzig. Dia juga memainkan konser privat di depan Friedrich Wilhelm II, di kunjungannya ke Potsdam dan Berlin. Wilhelm II memintanya membuat enam kuartet piano dan enam piano sonata yang sayangnya tak sempat terselesaikan oleh Mozart.

Kembali ke Wina dan akhir hayat Mozart

Kembali ke Wina, Mozart mementaskan operanya, Die Zauberflote ("Seruling Ajaib"). Opera ini sukses besar, libretto-nya ditulis oleh Emanuel Schikaneder (1751-1812). Setelah opera ini selesai, Mozart mendapat pesanan dari Pangeran Franz von Walsegg untuk membuat sebuah Requiem yang bermaksud menjadikan komposisi tersebut sebagai karyanya untuk mengenang istrinya yang telah meninggal. Mozart tak sempat menyelesaikan karya besar ini lalu diteruskan oleh muridnya, Franz Xaver Süssmayr. Menurut beberapa sumber, Mozart tak sanggup menyanyikan bagian Lacrimosa saat sedang memainkan lagu ini dengan teman-temannya. Dari musiknya yang kelam, Franz Beyer mengomentari, dalam album Requiem ‘Aku bisa mendengar suara Mozart, yang berbicara untuk kepentingannya sendiri, dengan keadaan yang mendesak, seperti anak kecil yang sakit dan melihat ibunya dengan penuh harapan dan ketakutan akan perpisahan’. Mozart juga mengalami takut akan kematian. Pada tanggal 5 Desember 1791, Mozart meninggal, jam satu pagi.
Sebab-musabab Mozart meninggal tak pernah tercatat dengan jelas. Para musikolog membuat beberapa dugaan kemungkinan kenapa kuburan Mozart tak diketahui letaknya.
  1. Mozart diracuni Salieri yang merupakan saingannya. Ada jurnal di Eropa yang mengatakan Salieri mengakuinya sebelum ia meninggal di tempat tidurnya (1825), walau ada cerita lain yang menentang hal ini.
  2. Pada pemakaman Mozart terdapat badai salju sehingga keluarganya tak bisa mengikuti pemakaman. Cerita ini dibantah oleh catatan cuaca Wina.
  3. Tubuh Mozart dipindahkan ke tempat lain karena keluarganya tak membayar ongkos penguburan.

Untuk Biografi yang lebih lengkap, dapat dilihat di sini, dan di sini.  Ada pula site Mozart Project, yang berisi tentang Biografi, Komposisi (susunan) musik, Artikel, Bibliografi dan Link yang berhubungan dengan Mozart di seluruh dunia.

Selain itu, telah didirikan pula Yayasan Mozarteum Internasional di Salzburg.

Sumber : Wikipedia

Allah Bless Us

Aku tahu, Tuhan menyayangiku..
Tuhan menyayangi hamba-Nya.
Maka Dia memberiku, memberi kita masalah dan cobaan hidup,
agar aku  dan kalian dapat berpikir..



Terima kasih ya Allah. .

Jumat, 15 April 2011

Simfoni No. 9 (Beethoven)

Simfoni No. 9 dalam tangga nada D minor adalah simfoni terakhir Ludwig van Beethoven, yang selesai digubah pada tahun 1824.
Simfoni sepanjang 75 menit ini berisi bagian dari ode "An die Freude" (bahasa Inggris: Ode to Joy) karya Friedrich Schiller, sebagai teks yang dinyanyikan para solis dan paduan suara pada gerakan terakhir. Karya ini merupakan contoh pertama dari seorang komponis besar yang menggunakan suara manusia pada tingkat yang sama dengan instrumen-instrumen dalam sebuah simfoni.
Simfoni ini mungkin merupakan karya musik klasik yang paling terkenal, dan dianggap sebagai salah satu mahakarya Beethoven yang terhebat, digubah ketika dia tuli sepenuhnya. Simfoni ini memainkan peranan kebudayaan yang penting dalam lingkungan modern. Sebuah versi yang telah diadaptasi digunakan sebagai lagu kebangsaan Uni Eropa. Para pelajar dalam demonstrasi Tiananmen pada tahun 1989 menyiarkan simfoni ini melalui pengeras suara sebagai pernyataan melawan tirani. Sebuah pertunjukan yang terkenal yang dilakukan oleh Leonard Bernstein pada 25 Desember 1989 merayakan jatuhnya Tembok Berlin. Kata Freude ("kegembiraan") digantikan dengan kata Freiheit ("kebebasan") dalam versi tersebut.

Gerakan

Simfoni ini terdiri dari empat gerakan, yang masing-masing adalah:
  1. Allegro ma non troppo, un poco maestoso
  2. Molto vivace
  3. Adagio molto e cantabile
  4. Presto/resitatif - Allegro ma non troppo/resitatif - Vivace/resitatif - Adagio cantabile/resitatif - Allegro assai/resitatif - Presto/recitative: "O Freunde" - Allegro assai: "Freude, schöner Götterfunken" - Alla marcia - Allegro assai vivace: "Froh, wie seine Sonnen" - Andante maestoso: "Seid umschlungen, Millionen!" - Adagio ma non troppo, ma divoto: "Ihr, stürzt nieder" - Allegro energico, sempre ben marcato: "Freude, schöner Götterfunken" / "Seid umschlungen, Millionen!" - Allegro ma non tanto: "Freude, Tochter aus Elysium!" - Prestissimo: "Seid umschlungen, Millionen!"

Teks gerakan keempat

Kata-kata yang ditulis Beethoven, bukan Schiller, ditunjukkan dalam bentuk miring.


Versi asli bahasa Jerman
O Freunde, nicht diese Töne!
Sondern laßt uns angenehmere
anstimmen und freudenvollere.
Freude!
Freude, schöner Götterfunken
Tochter aus Elysium,
Wir betreten feuertrunken,
Himmlische, dein Heiligtum!
Deine Zauber binden wieder
Was die Mode streng geteilt;
Alle Menschen werden Brüder,
(teks asli Schiller:
Was der Mode Schwert geteilt;
Bettler werden Fürstenbrüder,)
Wo dein sanfter Flügel weilt.
Wem der große Wurf gelungen,
Eines Freundes Freund zu sein;
Wer ein holdes Weib errungen,
Mische seinen Jubel ein!
Ja, wer auch nur eine Seele
Sein nennt auf dem Erdenrund!
Und wer's nie gekonnt, der stehle
Weinend sich aus diesem Bund!
Freude trinken alle Wesen
An den Brüsten der Natur;
Alle Guten, alle Bösen
Folgen ihrer Rosenspur.
Küsse gab sie uns und Reben,
Einen Freund, geprüft im Tod;
Wollust ward dem Wurm gegeben,
und der Cherub steht vor Gott.
Froh, wie seine Sonnen fliegen
Durch des Himmels prächt'gen Plan,
Laufet, Brüder, eure Bahn,
Freudig, wie ein Held zum Siegen.
Seid umschlungen, Millionen!
Diesen Kuß der ganzen Welt!
Brüder, über'm Sternenzelt
Muß ein lieber Vater wohnen.
Ihr stürzt nieder, Millionen?
Ahnest du den Schöpfer, Welt?
Such' ihn über'm Sternenzelt!
Über Sternen muß er wohnen.
Bagian terakhir mengulang kata-kata:
Freude, schöner Götterfunken
Tochter aus Elysium/
Seid umschlungen, Millionen!
Diesen Kuß der ganzen Welt!
 
Terjemahan
Oh teman-teman, bukan nada-nada seperti ini!
Melainkan, marilah kita menaikkan suara bersama
(Dengan nada) yang lebih baik dan penuh suka cita.
Suka cita!
Suka cita, kemilau indah para dewa,
Putri Elysium,
Dengan berapi-api kami memasuki,
Wahai dewi, tempat sucimu.
Kegaibanmu menyatukan kembali
Apa yang telah dipisahkan oleh kebiasaan yang kaku;
Semua manusia menjadi saudara
(teks asli Schiller:
Apa yang telah dipisahkan oleh pedang kebiasaan;
Para pengemis menjadi saudara pangeran)
Di tempat sayap lembutmu terkembang.
Barangsiapa telah dilimpahi keberuntungan,
Hendaklah ia menjadi teman dari teman;
Barangsiapa telah mendapatkan istri yang setia,
Gabungkanlah itu dalam sorak sorai kita!
Sungguh, walaupun seseorang hanya memiliki satu nyawa,
Miliknyalah sendiri itu di seluruh dunia!
Dan biarkan dia yang tidak tahu akan hal ini pergi
Dengan meratap dari kumpulan ini.
Semua makhluk mereguk kesukacitaan
Dari buah dada Sang Alam;
Semua yang baik, semua yang buruk
Mengikuti jejaknya yang bertabur mawar.
Ciuman dia berikan kepada kita, dan minuman anggur,
(dan) Seorang sahabat, yang setia sampai mati;
Kenikmatan diberikan kepada cacing,
Dan sang malaikat berdiri di hadapan Tuhan.
Penuh suka cita, tatkala matahari-Nya bergegas
Melewati kejayaan surga,
Cepatlah, saudara-saudaraku, pada jalanmu,
penuh kegembiraan laksana seorang ksatria menuju kemenangan.
Saling berpelukanlah, wahai jutaan manusia!
Dengan ciuman ini untuk seluruh dunia!
Saudara-saudara, di atas bintang-bintang
pastilah tinggal Bapa Pengasih.
Apakah kalian berlutut di hadapan-Nya, wahai jutaan manusia?
Apakah engkau merasakan kehadiran Sang Pencipta, wahai Dunia?
Carilah Dia di atas bintang-bintang!
Di atas bintang-bintang pastilah Dia tinggal.
Bagian terakhir mengulang kata-kata:
Suka cita, kemilau indah para dewa,
Putri Elysium,
Saling berpelukanlah, wahai jutaan manusia!
Dengan ciuman ini untuk seluruh dunia!

Cerita Lagu Sepi: Gerakan ke-3 Simfoni #9

beethovenpastoral.jpg

Manusia adalah makhluk yang sangat kompleks. Senyuman sering tak sesuai dengan isak tangis di dalam hati. Semangat yang berapi-api dari sisi pemilihan kata dan dari ekspresi wajah seringkali tak mau menggambarkan keletihan yang luar biasa di dalam hati seseorang. Hiruk-pikuk tak selalu menunjukkan rasa sepi dan sunyi serta kehilangan harapan yang sangat mendalam oleh sirnanya harapan akan hidup. Ini tergambar ketika kita secara teliti mendengar gerakan ketiga dari simfoni kesembilan dari seorang Ludwig yang lahir dari keluarga Beethoven. Sebuah rentetan dan potret audibel dari emosi melodis yang menggambarkan rasa sepi, sunyi, dan luka hati mendalam namun sangat cerdas, yang menjadi pengiring lahirnya chorale yang paling banyak dipuja orang hingga saat ini ketika partitur ini telah berusia lebih dari 3 abad – ketika bahkan orang lebih ingat Donal Bebek saat mendengarkan melodinya daripada kesedihan melankolik yang ingin direfleksikan…

Setiap kali membicarakan Ludwig van Beethoven, orang cenderung selalu berbicara tentang kehebohan chorale pada gerakan keempat simfoni ke-9 yang memang kontroversi pada masanya karena komposisinya yang sangat unik. Simfoni terakhir dan kontroversial dari Ludwig van Beethoven ini lebih dikenal karena komposisinya ini. Namun di sini, kita ingin diajak untuk mendengar dengan seksama sebuah sisi gelap dari rembulan kehidupan Ludwig yang menjadikan dirinya dan karyanya senantiasa misterius: ketika ia mencintai seorang immortal beloved, tanpa sadar bahwa kecerdasannya menjadikan dirinya immortally loved oleh peradaban homo sapiens hingga hari ini.
Lagu ini dimainkan dengan arahan “adagio molto” = “sangat lambat”, namun Ludwig mengisyaratkan tanda metronom 60 yang sebenarnya bertempo sedang. Namun fakta emosional dari gerakan ke-3 simfoni ini seringkali menggoda maestro pemusik memainkannya dengan tanda metronom yang jauh lebih lambat agar “adagio molto”-nya lebih kerasa.
Ludwig adalah seorang seniman dengan personalitas yang unik. Di balik kesohoran nama besarnya, ia selalu melawan otoritas kekuasaan politik yang menurut pendapatnya tidak adil termasuk beberapa kali penolakannya atas tawaran jabatan sosial kebangsawanan. Ludwig adalah sosok komponis revolusioner yang menolak embel-embel dan kesemuan kosmetik dari status sosial yang konyol. Namun sejarah menunjukkan bahwa kecerdasan Ludwig entah bagaimana selalu membuat orang-orang di sekitarnya memaafkannya yang seringkali dinilai selalu menantang tata krama itu. Bagaimanapun kehidupan Ludwig berhasil menunjukkan bahwa kebesaran seseorang tak perlu dilihat dari kesemuan embel-embel gelar atau bedak yang tebal atau rambut yang rapih tersisir. Seseorang mestinya terlihat dari apa yang telah dikaryakannya, diekspresikannya secara jujur dan konsisten.
Banyak kritikus musik menunjukkan bahwa kehidupan pribadi Ludwig terpancar pada semua karya-karya simfoninya. Dan gerakan ke-3 yang pilu ini merefleksikan fakta bahwa kehidupan personal Ludwig selama hidupnya tidak seberuntung dan semekar kehidupan karya-karyanya hingga sekarang. Tak bisa dibayangkan bahwa seorang maestro musik besar harus menerima bahwa ia telah menjadi tuli (1796). Tak bisa pula bisa dibayangkan orang yang bisa melahirkan karya yang luar biasa sentimental, melankolis dan romantis seperti Ludwig senantiasa selalu hidup dalam bayang-bayang seorang wanita yang sangat dikasihinya namun tak pernah menjadi nyata dalam hidupnya yang tak panjang (1812). Kisah kasih misteriusnya ini telah diangkat ke layar kaca dengan judul “Immortal Beloved”, sebuah sebutan Ludwig sendiri dalam sebuah surat pribadi. Hingga hari ini, tak ada yang tahu siapa sebenarnya wanita misterius ini. Banyak perempuan yang diketahui dekat dengan Ludwig, namun siapa sebenarnya wanita ini tak pernah diketahui secara pasti.
Gerakan ketiga dari simfoni ini dimainkan dalam gaya “Adagio molto e cantabile” yang dimainkan dalam tangga nada B-flat mayor – dalam variasi yang progresif dalam irama dan melodi sekaligus. Beethoven menggunakan variasi tempo komposisi dalam gerakan musik ini, diawali dengan tempo 4/4, dilanjutkan dengan 3/4 yang kemudian dilanjutkan dengan tempo 12/8. Hal ini menunjukkan kecerdasan dari gerakan komposisi adagio ini yang sekaligus menunjukkan bahwa kekuatannya di melodi.
Sebagaimana biasanya, selalu ada empat tahapan dalam tiap lagu komposisi pada masa romantik, yaitu tahapan eksposisi, pembangunan, rekapitulasi, dan diakhiri dengan ekor (koda). Tahapan eksposisi dari lagu adagio ini diawali dengan musik tiup dengan tempo variatif antara adagio dan andante (dengan lambat). Permainan variasi tempo Ludwig dalam lagu ini berputar-putar antara andante dan adagio:
Tahap eksposisi: Adagio –> Andante –>Adagio –> Andante
Tahap pembangunan: Adagio
Tahap rekapitulasi: Lo Stesso Tempo (tempo sama namun terjadi perubahan pelambatan di metronom)
Jika kita perhatikan, tahapan pada tahapan eksposisi ini kita dapat mendengar beberapa variasi dari biola (strings) yang dimainkan dominan dengan beberapa variasi dengan tempo andante yang terasa kesan sendiri/sepi yang naik turunnya sering terkait dengan rengekan, keluh kesah,
Contoh variasi (dari eksposisi)
9varviol1.jpg
Yang jika kita nyanyikan: lg.jpg[[9violin-single.mp3]]
Contoh lain variasi (juga masih dari eksposisi)
9varviol2.jpg
Yang kira-kira berbunyi: lg.jpg[[9violin-single-var.mp3]]
Jika kita teliti mendengarkannya kita akan mendengarkan adanya keramaian pada harmoni variasi untuk alat musik tiup (wind) yang menyertai dominasi singular biola sebelumnya, misalnya:
9varharm.jpg
Yang jika dinyanyikan: lg.jpg[[9wind-single.mp3]]
Pola ini merupakan hal yang terus divariasikan dalam tahapan pembangunan (development) hingga rekapitulasi dan koda dari cantabile ini. Sangat terasa sebenarnya kekuatan melodisnya, karena jika kita tidak teliti variasi yang terdengar seolah berbeda tatanan melodisnya dengan kontur yang menggambarkan kesendirian yang sangat ditengah keramaian dan hiruk-pikuk alat musik tiup yang mengitari gerakan melodis alat musik gesek (violin dan viola). Melodi berjalan terus secara mulus tapi cukup terasa atmosfir estetik di sini.
Variasi akhir dari gerakan adagio ini dua kali diwarnai dengan dua “teriakan” yang keras dari semua orkestrasi alat musik yang terlibat dalam simfoni yang dijawab dengan biola secara singular yang menunjukkan kesendirian di dalam hiruk-pikuk yang riuh rendah. Nada-nada biola ini dipilih tinggi dengan oktaf ganda yang mungkin menjadi dasar interpretasi kritikus bahwa gerakan ke-3 dari simfoni ini menggambarkan kesakitan dari Beethoven di akhir-akhir masa hidupnya. Di bagian-bagian akhir ini Ludwig memunculkan pula solo alat tiup yang khidmat dan lambat yang sekaligus menjadi jembatan gerakan ke-3 ini ke gerakan ke-4 yang riuh rendah dengan chorale yang terkenal itu: Oda Kegembiraan dan Persaudaraan. Kesinambungan gerakan ke-3 dan ke-4 ini pula yang mungkin membuat seringkali rekaman digital belakangan dari simfoni ini (misalnya interpretasi yang dipimpin maestro kesohor almarhum Herbert von Karajan, 1977 dengan Berliner Philharmonika Orchestra) senantiasa menjadikannya satu bagian yang tak terpisah.
Ludwig pernah menjalin kasih dengan seorag gadis aristokrat Giulietta Guiccardi, namun ayah sang gadis tak merestui dan Giulietta menikahi orang lain yang berujung pada perceraian. Namun usaha Giulietta setelah ia bercerai tak pernah berhasil kembali pada Ludwig. Ia juga dikabarkan pernah menjalin kasih dengan Josephine von Brunswick, seorang janda, namun lagi-lagi ia terhambat masalah keluarga si perempuan dan sikap Ludwig yang jarang secara terbuka mengekspresikan keinginannya. Terakhir Ludwig menjalin hubungan dengan Antonie Brentano, yang diduga kuat adalah orang yang dituju dalam surat misteriusnya tersebut.
Surat misterius ini menggambarkan kesedihannya ketika ternyata sang pujaan hati tak pernah memahami perasaan Ludwig yang mungkin terlalu pemalu namun angkuh mengekspresikan perasaan padanya. Surat ini menandai runtuhnya harapan dan keinginan Ludwig pada upaya membangun rumah tangga. Destruksi emosionalitas dan kehilangan pendengaran telah membuat Ludwig menjadi seorang yang sulit untuk menyesuaikan karyanya dengan pesanan komposisi musik yang menjadikannya tak produktif. Secara finansial ia terjebak dalam kemiskinan yang amat sangat yang berakhir dengan berpulangnya pada 1827 setelah beberapa kali gagal dalam keinginannya untuk bunuh diri.
Derita psikologis dan emosional ini tergambar secara sangat melodis dalam bentuk sahut-sahutan antara musik yang dimainkan oleh musik gesek dan musik tiup. Pada bagian awal, sahut-sahutan itu terjadi di antara singularitas atau duo alat gesek dan dua atau tiga instrumen tiup. Variasi melodis bersama permainan tempo menjadi warna tahapan eksposisi dan pembangunan dari lagu. Alur cerita lagu bagaimanapun naik pada bagian rekapitulasi, dengan kuatnya harmoni antara dua alat musik yang diperankan seolah antagonistik oleh maestronya tersebut. Harmoni makin kuat di bagian akhir lagu namun dengan tempo yang kembali adagio, terus hingga koda yang menggantung dan siap untuk melaju ke bagian chorale yang menghebohkan pada masanya, dan hingga sekarang masih saja akrab dengan telinga pop kita.
Para kritikus jarang mengulik bagian ketiga dari simfoni no. 9 ini, karena biasanya sangat terfokus pada bagian keempat (chorale) yang sangat terkenal, dan juga karena memang lagu gerakan ketiga ini menjadi jembatan yang agak aneh dibandingkan bagian sebelumnya (gerakan 1 dan 2) yang sangat bersemangat dan cepat (presto). Mendengarkan gerakan ketiga ini adalah zooming terhadap sebuah motivasi mendalam dari kehidupan dan melankoli yang pribadi sekali dari seorang Ludwig. Sebuah rasa sepi di tengah hiruk-pikuk hidupnya sebagai seorang seniman yang terkenal. Sebuah tekanan psikologis yang kuat yang akhirnya memuntahkan sebuah karya fenomenal yang dapat membuat kita serasa ikut menitikkan air mata mendengarkannya dengan seksama dengan memahami cerita dibalik simfoni terakhir yang ditulis olehnya. Penderitaan psikologis yang kuat yang ingin dilepaskannya secara kuat pula: tak heran, bagian akhir dari simfoni yang berbentuk chorale dan pada premiernya banyak dicemooh orang karena melawan aturan dan kelayakan komposisi simfoni pada umumnya di masanya adalah bentuk keinginan Ludwig untuk segera bebas, lepas dari situasi efemeral dari hidup yang terkadang memang sangat merundung rasa bosan dan sepi ini…

lg.jpg[[Adagio Molto e Cantabile]]


Score musik simfoni Ludwig van Beethoven dapat dilihat di sini : http://www.dlib.indiana.edu/variations/scores/cab4188/index.html


Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Simfoni_No._9_%28Beethoven%29
http://qmuse.wordpress.com/2008/02/14/cerita-lagu-sepi-gerakan-ke-3-simfoni-9/






Ludwig van Beethoven

Ludwig van Beethoven


Lukisan Beethoven oleh  

Ludwig van Beethoven, sekitar tahun 1804

Beethoven, adalah salah satu pianis dan komponis kesukaan gue. Salah satu karya beliau yang sangat gue suka dan sangat gue kagumi adalah Piano Sonata No.8 - Pathetique, 2nd Movement. Simfoni ini juga sangat sering diperdengarkan di film Nodame Cantabile, yang diperankan oleh Hiroshi Tamaka dan Ueno Juri. Berikut ini adalah sepenggal profil dan kehidupan beliau. Cekidot la~  >.<

Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria, tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai menjadi tuli.
Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah menikah.

Keluarga dan masa muda

Keluarga

Kakek Beethoven, Ludwig Louis van Beethoven (1712-1773) bertugas sebagai penyanyi di kapel istana Bonn. Ayahnya, Johann van Beethoven (1740-1792) bekerja sebagai penyanyi tenor untuk pangeran Bonn (dari tahun 1752). Ibunya bernama Maria Magdalena Keverich (1767-1787). Johann van Beethoven memaksa anaknya latihan piano berjam-jam karena menginginkan anaknya menjadi 'anak ajaib' seperti Mozart. Beethoven mengadakan konser pertamanya pada tanggal 26 Maret 1778 tapi kepandaiannya tak setara dengan Mozart pada usia yang sama.

Rumah kelahiran Beethoven di Bonn

Masa muda

Guru komposisi pertama Beethoven adalah Christian Gottlob Neefe (1748-1798). Neefe yang melihat bakat musik Beethoven mengajari Beethoven memainkan komposisi-komposisi milik Bach dan cara berimprovisasi, dia juga membantu Beethoven menerbitkan karya pertamanya (1783). Dalam sebuah majalah musik, Neefe menulis bahwa Beethoven bisa menjadi ‘Mozart’ yang kedua seandainya ia meneruskan kariernya.

Beethoven pada usia 13 tahun

Pangeran Bonn, Franz Xaver Stelker menunjuk Beethoven sebagai wakil Neefe dalam bermain organ dan harpsikord. Pada 1783, Beethoven menerbitkan tiga sonata yang didekasikan kepada Pangeran Franz, tapi karena ia belum mendapatkan gaji dari pekerjaannya, Beethoven meminta untuk menjadi wakil Neefe secara resmi. Permohonan ini dikabulkan pada tahun 1784. Pada 1785, Beethoven menggubah tiga trio piano untuk pangeran namun karya ini tak diterbitkan sampai Beethoven meninggal. Pada saat yang sama, Beethoven belajar musik pada Franz Ries.
Pada 1787, Beethoven pergi ke Wina atas perintah Pangeran. Di sana ia bertemu dengan Mozart dan memainkan piano di depannya. Mozart sangat kagum dengan Beethoven dan dia mengatakan bahwa Beethoven bisa menjadi musikus besar pada masa depan nanti. Kunjungan Beethoven hanya sementara karena uangnya habis, dia juga dipanggil pulang ke Bonn karena ibunya sakit parah akibat TBC, yang kemudian merenggut nyawanya pada 17 Juli 1787. Beethoven terbeban mengurusi kedua adiknya yang masih kecil. Karena ayahnya pemabuk dan menghambur-hamburkan uang untuk alkohol, Beethoven meminta agar gaji ayahnya diberikan kepadanya. Beethoven mendapat penghasilan tetap dengan memberi les piano kepada keluarga bangsawan.

Berguru kepada Haydn

Pada 1792, Joseph Haydn sedang menetap di Wina untuk sementara dalam perjalanannya menuju London. Pangeran Waldstein, salah satu teman dekat Beethoven berhasil membujuk Pangeran Franz untuk membiayai perjalanan Beethoven menuju Wina untuk belajar komposisi pada Haydn.
Pelajaran komposisi Beethoven pada Haydn tak berjalan dengan baik. Haydn memang guru yang ramah dan baik namun dia tak memberi banyak perhatian dan tidak mengoreksi tugasnya dengan teliti. Haydn menghargai Beethoven walau dia kurang mengerti ide-ide musiknya. Beethoven tanpa sepengetahuan Haydn belajar komposisi di bawah bimbingan Johann Schenk. Pangeran Franz memanggil Beethoven pulang ke Bonn tetapi Beethoven memilih untuk tinggal di Wina dan berkarier di sana sampai ia meninggal.
Pada saat Haydn pergi ke London pada awal 1794, Beethoven belajar komposisi pada Johann Georg Alberchtsberger dan Antonio Salieri. Beethoven memulai kariernya di Wina sebagai pianis. Pada Maret 1795, Beethoven membawakan Piano Concerto in Bb Major, Op. 19, dia juga mengadakan kunjungan ke Praha, Dresden, Leipzig, dan Berlin pada 1796.
DBP - 200 Jahre Beethoven - 10 Pfennig - 1970.jpg

Di Wina

Awal karier

Pada awal kariernya di Wina, Beethoven masih mendapat gaji dari Pangeran Franz, selain itu ia juga dibantu oleh beberapa bangsawan yang mendukungnya, antara lain Pangeran Carl von Lichnowsky. Beethoven mendedikasikan kepadanya salah satu sonata pianonya yang paling terkenal, Sonata in C Minor ‘Pathetique’, Op. 13. Masa awal Wina merupakan masa yang cukup produktif bagi Beethoven. Komposisi-komposisi yang ia gubah antara lain simfoni no. 1 dan 2, lima sonata piano termasuk ‘Moonlight’ sonata dan ‘Pastorale’ sonata, sonata biola keempat dan kelima (Op. 23 dan Op. 24), variasi cello pada Bei Mannern, welche Liebe fuhle milik Mozart, Quintet Op. 18, Septet in Eb Major, Op. 20, dan Quintet, Op. 29. Beethoven tidak hanya populer sebagai pianis virtuoso namun juga sebagai komponis. Murid-muridnya kebanyakan berasal dari keluarga aristokrat.

Mulai periode ketulian

Pada pertengahan 1801, Beethoven menyadari bahwa daya pendengarannya mulai berkurang akibat otoslerosis. Sebuah surat yang ditemukan di sebuah rumah Beethoven di Heiligenstadt dekat Wina yang dikenal sebagai ‘Warisan Heiligenstadt’ berisikan betapa sedihnya Beethoven karena penyakit yang dialaminya. Kesedihannya memang wajar karena pada saat itu Beethoven sedang dalam puncak kariernya. Karena penyakit ini, Beethoven menjadi depresi dan dia menjadi semakin minder dalam pergaulan sosial. Salah satu alasan lain depresinya Beethoven adalah karena ia tak berhasil mendapatkan ‘teman hidup’. Banyak wanita bangsawan yang sering dicintainya namun umumnya cintanya bertepuk sebelah tangan.

Lepas dari masa kemuraman

Pada tahun 1802, Beethoven keluar dari kemuramannya. Dia melanjutkan membuat komposisi. Pada tahun 1803 dia mementaskan Piano Concerto in Eb Major, Op. 37 dan tampil sebagai solois. Pada tahun yang sama Beethoven juga memainkan Violin Sonata Op. 47 miliknya dengan violinis virtuoso George Polgreen Bridgetower (1799-1860) dan mempersembahkan karya tersebut kepada Rudolph Kreutzer.

Symphony No. 3 Eroica

Pada tahun 1805 menggubah Symphony No. 3 in Eb ‘Eroica’, Op. 55. Menurut temannya, Ferdinand Ries, Beethoven merobek judul asli simfoni yang didekasikan untuk Napoleon Bonaparte itu. Beethoven sangat marah setelah tahu bahwa Napoleon mengumumkan dirinya menjadi kaisar Perancis. Beethoven mengubah judul simfoni asli ini, ‘Bonaparte’ dan menulis ‘Sinfonia Eroica…composta per festiggiare il sovvenire de un grand’ uomo’ yang berarti ‘Simfoni eroika, ditulis untuk mengenang seseorang yang agung’.
Tulisan ‘Sinfonia Grande intitolata Bonaparte del Sigre’ yang terdapat pada kopi manuskrip simfoni yang pertama dan kedua dihapus Beethoven secara paksa dan meninggalkan bekas lubang. Namun, kemarahan Beethoven hanya sebentar karena beberapa bulan setelah penobatan Napoleon, Beethoven mengirim surat pada Breitkopf & Härtel ‘titel simfoni itu sebenarnya Bonaparte’ dan pada tahun 1810 dia menulis bahwa ‘misa ini mungkin bisa juga didekasikan untuk Napoleon’. Simfoni tersebut dipentaskan di kediaman Pangeran Lobkowitz pada akhir tahun 1804.

Gaya komposisi baru

Dengan simfoni Eroica, Beethoven memperlihatkan sikap yang mau berjuang dari masa depresinya dan tak mau kalah oleh penyakit. Menurut Carl Czerny, muridnya, Beethoven mencoba gaya komposisi baru sewaktu mengerjakan tiga sonata piano, Op. 31. Hasilnya terlihat pada tiga sonata miliknya, Piano Sonata in C Major ‘Waldstein’, Op. 53, Piano Sonata in F Major, Op. 54, dan Piano Sonata in F Minor ‘Appasionata’, Op. 57. Tapi, Beethoven pernah mengomel pada Czerny bahwa dia agak kesal karena publik hanya menyukai ‘Moonlight’ sonata miliknya padahal dia bisa menciptakan lagu-lagu yang lebih bagus dari lagu itu.
Simfoni kelima Beethoven dianggap sebagai simfoni yang memulai gaya baru. Pada simfoni ini, terdapat tempo nada yang seperti mars. Hal ini tak pernah terjadi pada masa-masa sebelum Beethoven.

Pentas opera Fidelio

Pada tahun 1805, sebuah teater mementaskan opera milik Beethoven, Fidelio, yang memiliki judul asli Leonore. Namun, pementasan ini tak berhasil karena pada beberapa hari sebelumnya, Wina ditaklukkan oleh Napoleon. Fidelio direvisi oleh Beethoven dua kali, tahun 1806 dan 1814. Beethoven juga menciptakan empat overture untuk Fidelio yang diberi judul Overture Leonore no. 1, 2, dan 3. Overture ke-4 diberi nama Overture Fidelio.
Sesungguhnya Beethoven belum memiliki pendapatan tetap. Dia baru menerima honor setelah menyelesaikan pesanan musik atau ada karyanya yang diterbitkan. Pada 22 Desember 1808, Beethoven mengadakan konser untuk mencari dana di teater Wina. Konser ini menampilkan banyak karya Beethoven yang terbaru, antara lain Symphony No. 5 in C Minor, Op. 67 dan Symphony No. 6 in F Major, Op. 68, konserto piano no. 4, dan Fantasien, Op. 80. Konser ini belum diketahui kesuksesannya dari segi keuangan.

Ingin pindah dari Wina

Pada tahun 1808, Beethoven sesungguhnya ingin pindah dan bekerja pada Jerome Napoleon di Cassel dengan gaji 2400 gulden/tahun. Namun, teman-temannya dari kalangan bangsawannya, antara lain Pangeran Rudolph , Pangeran Lobkowitz, dan Kinsky meminta Beethoven untuk tetap tinggal dengan jaminan mereka akan membayar gaji Beethoven sebesar 4000 Gulden per tahun. Beethoven juga membuat komposisi Piano Concerto No. 5 in B Flat Major ‘Emperor’, Op. 73, yang didekasikan untuk Pangeran Rudolph dan String Quartet in E Flat Major, Op. 74. Pada tahun yang sama, Napoleon menduduki kembali kota Wina sehingga banyak bangsawan yang melarikan diri dari sana. Beethoven menciptakan Piano Sonata in Eb ‘Les adieux’, Op. 81a.

Krisis keuangan

Pada tahun 1811, Beethoven semakin depresi pada masa sulit ini. Terutama karena ia tak berhasil mendapat jodoh. Salah satu wanita yang ia pinang adalah Countess Therese Malfatti namun ia ditolak. Beethoven juga mengalami krisis keuangan karena terjadi penurunan mata uang kertas di Wina. Harga uang menjadi seperlima dari mata uang terbaru. Beethoven juga mengalami perselisihan dengan adiknya, Johann. Namun, Beethoven mulai mengerjakan Symphony No. 7 in A Major, Op. 92 dan selesai pada awal 1812.
Pada musim semi tahun 1812, Beethoven berkunjung ke spa di Teplitz dan bertemu dengan Johann Wolfgang von Goethe, salah satu orang yang paling ia kagumi semenjak masa kecilnya. Pada tanggal 8 Desember 1813, Beethoven membuat simfoni ‘perang’ berjudul Wellington’s Victory. Beberapa komponis terkenal seperti Hummel, Mayseder, Moscheles, dan Salieri ikut ambil bagian pada pementasan simfoni ini.

Konser besar

Pada tanggal 29 November 1814, Beethoven mementaskan Fidelio yang sukses besar. Sebagian besar anggota kongres Wina ikut menonton opera ini. Di luar kesuksesan tersebut, pendengaran Beethoven semakin lama bertambah parah. Keadaan ini bertambah parah karena Beethoven menuntut hak orang tua asuh atas keponakannya, Karl. Beethoven menganggap ibu Karl tak sanggup mengasuh keponakannya. Beethoven memenangkan kasus ini namun ia pun bukan orang tua yang baik untuk Karl. Anak itu akhirnya menjadi tertekan dan mulai bergaul dengan geng anak-anak nakal. Puncaknya adalah pada tahun 1826, saat Karl mencoba bunuh diri. Hal ini membuat Beethoven cukup mengalami depresi. Setelah sembuh, Karl kembali ke ibunya dan masuk ke sekolah militer.
Pada tahun 1817, Beethoven keluar dari depresi dan kemurungannya. Hal ini terlihat dengan saat dia membuat Piano Sonata in A Major, Op. 101. Pada tahun 1817, Beethoven menggubah beberapa komposisi untuk seorang penulis Inggris, Richard Ford. Namun, karya-karya ini tak pernah diketahui sampai ditemukan di Inggris pada tahun 1999. Selain itu, Beethoven juga mulai merencanakan untuk menggubah piano sonata-nya yang paling revolusioner, Piano Sonata in Bb 'Hammerklavier', Op. 106.

Missa Solemnis

Pada tahun 1822, Beethoven menggubah Missa Solemnis untuk penobatan Pangeran Rudolph sebagai uskup di Olomouc pada tahun 1819. Beethoven juga memulai rancangan simfoni ke-9-nya.
Pada 7 Mei 1824, Beethoven mementaskan Missa Solemnis beserta Simfoni ke-9 di Wina. Konser ini sukses besar. Tapi ada berita yang mengatakan bahwa Beethoven tidak sadar kalau konsernya telah selesai dan terus membaca partitur. Caroline Unger, salah satu solois alto dalam simfoni tersebut harus menarik baju Beethoven agar dia mau berbalik dan melihat ke arah penonton yang bertepuk tangan dengan meriah.
Pada tahun 1826, Beethoven menderita demam tinggi yang ternyata disebabkan oleh sakit ginjal. Penyakitnya tak tertolong dan dia meninggal pada 26 Maret 1827.

Karya-karya Ludwig van Beethoven bisa dilihat di sini (click me) nyo .

Ohya, kita juga bisa mengetahui tentang Beethoven, forum, fans Beethoven dan lain-lain di Beethoven digitally . Di sini kita dapat melihat fakta-fakta tentang komposer terkenal tersebut. Kita juga dapat memperoleh wawasan tentang Karya Beethoven-Haus di Bonn danmemanfaatkan layanan yang beragam yang ditawarkan (highlights). So, selamat menikmati. . :D


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ludwig_van_Beethoven